Senin, 14 April 2014

Tuan Agan

Saudara pembaca yang budiman, melalui blog ini saya ingin menceritakan suatu kejadian istimewa, yaitu kejadian bertemu dengan seorang Guru dari alam ghaib, beliau mewariskan sebuah cincin, kalung dan buku doa yang katanya untuk membantu kehidupan masyarakat bangsa dan negara yang dipenuhi Rahmat Sang Pencipta Alam Semesta. Terutama untuk membantu memberikan jalan keluar bagi anggota masyarakat yang mengalami kesulitan hidup.
 

   
 
 17 
 Setelah mewariskan cincin, kalung, dan buku doa beliau memberikan tugas mendirikan Gubug Persinggahan Anak Manusia untuk tempat pembinaan manusia menuju kehidupan yang lebih baik,
 
Saudara Pembaca yang budiman, untuk mendapatkan manfaat doa yang diwariskan seorang Guru dari alam ghaib, mari kita pelajari kronologinya.
KRONOLOGI PEWARISAN : CINCIN, KALUNG, DAN DOA, SERTA TUGAS MENDIRIKAN RUMAH PERSINGGAHAN ANAK MANUSIA
 
21

 
Akhir tahun 2010 saya bermimpi didatangi seorang pendekar berkali-kali, Sang Pendekar berkata : “Bukankah Tuan ingin menjadi orang yang berguna bagi orang lain ? Kerajaan Sorga mengutusku untuk memberi keberkatan khusus”. Beberapa kali impian itu tidak saya respon, tetapi karena impian itu terus saja datang, saya berfikir bahwa impian ini bukan sekedar kembang tidur, sehingga saya mencoba meresponnya. Begitu direspon, saya langsung diajak ke suatu tempat. Ditempat itu mata saya diusapnya kemudian terlihatlah kejadian-kejadian masa lampau seperti sedang menonton film di gedung bioskop.
 
Singkatnya kejadian : Seorang pendekar sedang melakukan perjalanan atas perintah gurunya, kemudian ditengah perjalanan bertemu dengan seekor anjing betina yang ingin mengikutinya, tidak ada pilihan bagi seorang pendekar kecuali mengijinkan sebagai teman, karena sudah berkali-kali diusir tetapi anjing betina itu tetap saja tidak mau pergi.
 
Setelah berhari-hari melakukan perjalanan ditemani seekor anjing betina, sang pendekar melihat burung merpati putih terbang mendekati seekor burung tekukur yang bertengger di ranting pohon dekat gubug tua, tidak lama kemudian burung tekukur betina dan burung merpati putih itu melangsungkan perkawinan diatas gubug tua yang berdiri diperkebunan.
 
Tekukur mau kawin
Setelah menyaksikan perkawinan burung tekukur dan burung merpati putih diatas gubuk tua, sang Pendekar mampir di gubug itu untuk beristirahat, sebelum memasuki gubug sang Pendekar melihat kolam kecil yang dihuni beberapa ikan,
 
 Kolam ikan
 
Dan karena sangat lelahnya sang Pendekar langsung tertidur di dalam gubug itu. Didalam tidurnya dia bermimpi disuruh memanggil anjing jantan dengan membacakan doa berulang kali. Sebagai seorang Pendekar yang baik dan setia kepada sang guru, dia mematuhi perintah itu.
 
Pada saat dia membacakan doa berulang kali, datanglah sang Guru memberikan nasehat sambil memberikan cincin dan kalung berwarna kuning serta sebuah buku kecil. Setelah memberikan cincin, kalung dan buku kecil, Sang Guru pergi ke atas awan. Tidak lama kemudian datanglah seekor anjing jantan mengawini anjing betina yang selalu mengikutinya. Sang Pendekar menyaksikan perkawinan kedua anjing itu sambil membacakan doa yang telah dimiliki dari sang Guru.
 ANJING KAWIN 1
Dan dari akibat perkawinan itu, terjadilah kehamilan, sampai akhirnya anjing betina itu melahirkan anak-anak anjing. Pada saat menyaksikan anjing betina sedang melahirkan anak-anaknya, Sang Pendekar mendengar bisikan ghaib. Bisikan itu mengatakan : “Anak burung dari perkawinan yang kamu lihat sambil membacakan doa, anak-anak ikan didalam kolam yang kamu lihat sambil membacakan doa, dan anak-anak anjing dari perkawinan yang kamu saksikan sambil membacakan doa tergolong mahluk katuranggan, mereka bisa memberikan manfaat bagi manusia”.
 
TANYA JAWAB DENGAN PENDEKAR SETELAH MENYAKSIKAN KEJADIAN MASA LAMPAU
 
Selesai melihat kejadian-kejadian masa lampau seperti didalam film itu ~ saya bertanya kepada sang pendekar : “Apakah seorang pendekar yang saya lihat di dalam kejadian-kejadian masa lampau itu adalah anda?” Sang pendekar menjawab : “Iya” “Lalu apa kaitannya dengan diri saya?”. “Sang Guru akan mewariskan cincin dan kalung kepada Tuan, tetapi ada persyaratan yang harus Tuan penuhi” “Kenapa harus diwariskan kepada saya”. “Saya hanya boleh mengatakan sudah menjadi kehendak Kerajaan Sorga”. “Apa persyaratannya?”. “Buatlah gubug dari kayu jati yang pernah menjadi tempat tidur Tuan, kemudian lakukanlah perjalanan selama 6 hari 6 malam, tidak boleh tidur didalam rumah selama melakukan perjalanan, hari terakhir masuklah ke dalam gubug yang Tuan buat untuk membacakan doa  berulang kali, nanti sang Guru datang menyerahkan cincin, kalung dan buku doa kepada Tuan”. “Apa untungnya mewarisi semua itu”. “Setelah menerima yang Guru wariskan carilah burung tekukur betina dan burung merpati putih jantan untuk Tuan ternakan, kemudian carilah orang mulia yang mau menghibahkan anjing betina untuk Tuan pelihara, nanti pada saatnya mereka mau kawin, Tuan menerima petunjuk ghaib, sehingga Tuan akan melihatnya, maka bacakan doa yang dianjurkan sambil memakai cincin yang Tuan warisi, kalungnya Tuan pakaikan kepada anjing betina, melalui proses ini mereka akan melakukan perkawinan dengan pengaruh kekuatan ghaib. Setelah beranak boleh Tuan berikan anak-anak anjing atau anak-anak burung itu kepada orang-orang yang menyukainya, maka itulah yang dinamakan burung atau anjing katuranggan, yaitu burung atau anjing yang memiliki kekuatan ghaib”. “Berapa kali perkawinan itu terjadi ?”. “Satu kali dalam satu tahun”. “Siapa saja yang berhak memelihara burung atau anjing katuranggan itu ?”. “Para petani tambak, para peternak, para petani kebun, pengusaha pabrik, dan siapapun yang berjodoh”. “Bagaimanakah cara meyakinkan kepada calon pemilik bahwa anjing atau burung itu adalah anjing atau burung katuranggan?” Sang pendekar menjawab “Datangi rumah calon pemilik, periksa keberadaan lingkungannya, kemudian sang calon pemilik diminta memandang kalung permata yang Tuan warisi, kalau dia mengatakan melihat gambar anak anjing pada batu permata itu, dia ada jodoh untuk mengadopsi atau memiliki kekuatan ghaib salah satu anjing atau burung katuranggan, selanjutnya berikan buku doa untuk dibaca setiap jam 3 sore dan jam 3 pagi, minimal dibaca sekali dalam sehari, disini akan terjadi kontak, dia akan bermimpi dengan anjing atau burung, kalau dia sudah melakukan kontak (bermimpi dengan anjing atau burung) maka kirimkan anjing atau burung kepadanya sebagai binatang peliharaannya, tetapi kalau dalam jangka waktu 66 hari dia tidak melakukan kontak (tidak bermimpi dengan anjing atau burung), maka dia tidak harus memelihara anjing atau burung katuranggan kecuali melakukan ritual pemotongan burung katuranggan bulunya dikubur dihalaman rumah”. “Apakah dengan melakukan ritual penguburan bulu burung katuranggan sama halnya memelihara burung atau anjing katuranggan?”. “Iya bagi yang tidak bisa kontak (tidak bermimpi) dia cukup melakukan ritual, dan dengan melakukan ritual penguburan bulu burung katuranggan sama halnya memiliki kekuatan ghaib sebagaimana memelihara anjing atau burung katuranggan itu”.  “Apakah hal demikian bisa diartikan sebagai upaya menganjurkan mereka meminta kebahagiaan atau keberuntungan kepada anjing atau burung katuranggan?”. “Tidak!, mereka tidak disuruh atau dianjurkan untuk meminta kebahagiaan/ keberuntungan kepada anjing atau burung, kecuali disuruh berdoa (meminta) kepada-Nya, karena kebahagiaan/ keberuntungan itu terjadi dari Allah Yang Maha Pemberi dan Maha Kuasa, sedangkan anjing atau burung katuranggan adalah jalaran pertolongan Allah kepada mereka yang dikehendaki. Sesungguhnya Allah akan membuka mata mereka yang sudah digariskan mendapat pertolongan-Nya dan oleh karenanya mereka akan bisa melihat gambar anjing pada batu permata itu, tetapi bagi mereka yang belum berhak mendapat prtolongan dari Allah, mata mereka ditutup oleh Allah sehingga mereka tidak bisa melihat gambar anjing pada batu permata itu” “Kenapa harus binatang anjing, bukankah sebagian orang tidak mau memelihara anjing karena dinyatakan najis dan malaikat pembawa rizki tidak mau masuk kedalam rumah yang ada anjingnya ?”. “Tentu saja ada tujuannya, yaitu membina diri agar tidak membenci ciptaan-Nya. Didalam kehidupan didunia ini dipastikan ada yang disukai ada juga yang dibenci, sehingga terjadilah perbedaan pendapat, dan sebagai orang yang baik tentu tidak memusuhi apa lagi membenci ciptaan-Nya, apapun alasannya. Salah satu bukti kebencian adalah sebagian orang mengatakan bahwa malaikat tidak mau masuk kedalam rumah yang ada anjingnya, tetapi menurut Guru harus lebih bijaksana mengartikannya serta harus digaris bawahi anjing yang mana ? karena ada anjing-anjing yang disayangi oleh Allah dan hanya Allah yang Maha Tahu. Sekarang mari kita cari tambahan pengetahuan agar mampu menghilangkan kebencian terhadap binatang anjing yang diciptakan-Nya.
  
almaaidah-ayat-41
Dalam bahasa Indonesianya kurang lebih demikian : “Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?.” Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya (Al-qur’an Surat Almaa’idah ayat 4)”. Firman diatas menggambarkan bahwa : Anjing yang telah dilatih bisa bermanfaat dan atau dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Allah menghalalkan pekerjaannya dan hasil pekerjaannya.
 
Selain firman Allah tersebut diatas, ada beberapa hadist mengatakan : “Barangsiapa memelihara anjing maka sungguh akan berkurang (pahala) amalnya setiap hari satu qirat kecuali anjing penjaga kebun dan hewan ternak”. (Muttafaq ‘Alaih). Dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa memelihara anjing yang bukan anjing pemburu, dan penjaga ternak serta kebun, maka sungguh akan berkurang dari pahalanya dua qirat setiap hari”.
 
Sumber-sumber keyakinan tersebut diatas bisa dijadikan landasan dasar dalam upaya menghilangkan kebencian kepada binatang anjing yang diciptakan-Nya, dan manusia diperbolehkan memelihara anjing-anjing tertentu untuk tujuan manfaat.
Sekarang Tuan perhatikan sejarah kejadian tentang anjing di dunia ini :
  1. Allah menciptakan anjing di dunia ini bukan untuk dibenci, melainkan untuk dimanfaatkan oleh manusia secara khusus. Sehingga Allah tidak pernah berfirman didalam kitab-Nya tentang larangan memelihara anjing ataupun tentang perintah membenci anjing. Sesungguhnya anjing-anjing yang dimanfaatkan oleh manusia adalah anjing-anjing yang dikasihi Allah, tetapi ada sebagian anjing yang sangat dibenci Allah karena perbuatannya. Masalah kasih dan kebencian Allah terhadap ciptaan-Nya bukan hanya kepada anjing, tetapi kepada manusiapun demikian adanya. Allah sangat mengasihi terhadap orang-orang yang bermanfaat bagi orang lain, tetapi ada sebagian orang yang sangat dibenci (dimurkai oleh Allah) karena perbuatannya yang merugikan orang lain.
    .
  2. Salah satu contoh anjing yang sangat dikasihi Allah. Diceritakan oleh ahli agama bahwa pada suatu ketika ada seorang pelacur sedang berjalan dipadang pasir, dia melihat seekor anjing yang sedang kehausan, kemudian sang pelacur itu bersusah payah mencari air untuk diminumkan kepada anjing itu, dan akibat kebaikan sang pelacur memberikan minum kepada anjing yang dikasihi Allah, sang pelacur itu dinyatakan sebagai seorang ahli sorga (cerita ini sangat populer dikalangan masyarakat agamis). Didalam kejadian ini ada dua rizki yang didapat secara langsung dari Allah, pertama sang pelacur bisa mendapatkan air walaupun dilokasi padang pasir, kedua sang pelacur mendapatkan jaminan masuk sorga karena kebaikannya kepada sang anjing.
    .
  3. Didalam kitab suci al-quran Surat Alkahfi menceritakan tentang pemuda yang berdiam didalam guha ratusan tahun bersama anjingnya. Didalam kejadian ini rezeki apa yang bisa dipahami ? Allah telah menyelamatkan mereka dengan Rahmat-Nya yang tiada kira sehingga pemuda dan anjingnya itu bisa hidup ratusan tahun di dalam guha. Disini timbul pemahaman bahwa Malaikat pembawa rahmat mau masuk kedalam guha untuk menyampaikan Rahmat-Nya kepada beberapa pemuda yang berada di dalam guha bersama anjingnya itu.
Jelasnya ada anjing yang membawa manfaat (mendatangkan berkat langsung dari Allah), ada juga anjing yang tidak mendatangkan manfaat, sama halnya dengan manusia ~ ada yang membawa manfaat ada juga yang mendatangkan bencana”. “Apakah anjing katuranggan harus dipelihara di dalam rumah?”. “Tidak! Anjing katuranggan tidak harus dipelihara di dalam rumah, mereka bisa dipelihara di kebun, dilokasi pertambakan, dilokasi peternakan dengan dibuatkan gubug kecil ~ Hal ini sangat cocok bagi sebagian orang yang berpendapat bahwa memelihara anjing di dalam rumah hukumnya tidak boleh karena najis dan malaikat pembawa rizki tidak mau masuk kedalam rumah itu, tetapi kalau dipelihara disawah, diperkebunan, pertanian, peternakan, pertambakan, untuk penjaga dibolehkan.”. “Terima kasih atas segala pengetahuannya”. “Iya semoga dengan pengetahuan itu Tuan menjadi orang yang berguna bagi orang lain”. Sampai disini saya terbangun dari tidur yang luar biasa itu.
 
MEMBUAT GUBUG
 
Berlandaskan kepada keyakinan serta dengan adanya berbagai kebijakan yang saya miliki, sambil memperhatikan maksud tujuan dari Kerajaan Sorga yang dapat difahami kebenarannya, hari Minggu, tanggal 12 Desember 2010 saya mulai merancang pembuatan gubug dari kayu jati yang pernah menjadi tempat tidur saya. > Untuk hal ini saya mengorbankan tiga dipan (tempat tidur keluarga yang terbuat dari kayu jati). Setelah gubug yang dirancang siap dipergunakan, saya melakukan survey rute perjalanan yang akan dilewati, dan survey tempat pendirian gubug.
 
Hari Senin 20 Desember 2010, jam 3 sore melaksanakan perjalanan selama 6 hari 6 malam, setiap jam 3 sore mulai jalan sampai jam 3 pagi, setiap jam 3 pagi sampai jam 3 sore istirahat dan tidur di alam terbuka.
Hari Jumat tanggal 24 Desember 2010 sesuai dengan program yang sudah ditetapkan ~ anak saya membawakan perlengkapan gubug. Jam 11 siang saya dibantu oleh anak mendirikan gubug ditempat yang sudah ditetapkan. Inilah foto pendirian gubug ditempat yang jauh dari penduduk.
 bikin-gubug-karena-allah
 
PERINCIAN GUBUG
Nama Gubug
Gubug ini dinamakan : Gubug Nurjati (Gubug yang memiliki nilai sejarah khusus). > Gubug ini dirancang untuk dapat dibongkar dan dipasang dengan mudah sehingga tidak menggunakan paku kecuali menggunakan baud.
Ukuran Gubug
Panjang gubug 265 Cm
Lebar gubug 195 Cm
Tinggi gubug 195 Cm
Material gubug
Papan panjang 265 cm = 3 batang
Papan panjang 195 cm = 9 batang
Papan panjang 125 cm = 10 batang
Papan pintu  = 7 batang
Engsel pintu 2 engsel
Baud berikut murnya 59 pasang
Atap terpal plastik 3X3 M 1 lembar
Tambang atap 31 M
Karpet kain tebal untuk dinding keliling 6,5 M
Kasur pompa untuk alas tidur 1 kasur
 
 Gubug Nurjati Bersejarah
 
Hari Sabtu 25 Desember 2010 jam 3 pagi saya masuk ke gubug untuk istirahat dan tidur. Sebelum tidur membacakan doa berulang kali seperti yang dianjurkan sang Pendekar. Betul apa yang diceritakan sang Pendekar, sebelum matahari terbit sang Guru datang memberikan cincin, kalung dan buku kecil berisikan doa. Dengan suka cita saya menerima pemberian itu sambil berucap : “Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada hamba, tetapi kalau boleh bertanya, hamba ingin menanyakan manfaat dan cara memanfaatkannya”. Sang Guru memberikan penjelasan : “Buatlah Rumah Persinggahan Anak Manusia untuk tempat pembinaan diri menuju kehidupan yang lebih baik, serta tempat berdoa Presiden Republik Indonesia yang diwakili oleh Juru Kunci,  diikuti oleh masyarakat bangsa yang berkesempatan mengikuti di rumah masing-masing. Belakangan ini masyarakat bangsa Indonesia sudah banyak yang sungkan melakukan budaya gotong royong silih asah silih asih silih asuh, sungkan menjalankan tirakat, sebaliknya sangat mudah berbenturan mengikuti bujuk rayu iblis. Agama dijadikan kedok untuk mencari perlindungan diri dan simpati orang, sehingga suatu saat kedok itu akan terbongkar oleh perbuatannya yang tidak pernah takut kepada Alloh. Melalui kegiatan-kegiatan didalam Rumah Persinggahan Anak Manusia berikan pembinaan diri menuju kehidupan yang lebih baik”. “Pembinaan diri seperti apa ?”. “Bina mereka yang singgah untuk meyakini serta menyayangi Sang Pencipta Alam Semesta (Allah) yang sebenar-benarnya. > Bina mereka yang singgah untuk tidak membenci segala ciptaan-Nya termasuk binatang anjing dan lain-lainnya. kalau seseorang sudah bisa menghilangkan kebencian terhadap binatang anjing, maka sesungguhnya orang itu telah memiliki kesadaran adanya manfaat dari setiap ciptaan-Nya, sehingga bagi orang tersebut akan lebih mudah menghilangkan kebencian terhadap orang lain yang berbeda agama/ beda keyakinan> Bina mereka yang singgah untuk mengikuti kehendak-Nya. > Bina mereka yang singgah untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menyenangkan Sang Pencipta Alam Semesta, seperti gotong royong silih asah silih asih silih asuh dan lain-lainnya. > Bina mereka yang singgah untuk terus berdoa (meminta) kepada Sang Pencipta Alam Semesta yang Maha Pemberi. > Kelima point tersebut diatas, merupakan syarat penting untuk mendapatkan jati diri yang dikasihi Sang Pencipta Alam Semesta”. “Bagaimana cara memanfaatkan burung, ikan dan anjing katuranggan ?”. “Anak-anak burung dan ikan-ikan yang dipelihara di lokasi Rumah Persinggahan Anak Manusia digunakan untuk salah satu persyaratan ritual Hari Anggara Kasih, caranya anak-anak burung dipotong kemudian dibakar untuk prasmanan pada saat pelaksanaan ritual Hari Anggara Kasih, sedangkan ikan-ikan dilepaskan disungai yang mengalir ke laut setelah pelaksanaan ritual Hari Anggara Kasih. Untuk anak-anak anjing yang sudah cukup dewasa boleh diadopsi oleh siapapun yang ingin mengadopsinya”. “Bagaimana kalau tidak ada yang mau mengadopsinya ?”. “Lepaskan anak-anak anjing yang sudah cukup dewasa di tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat”. “Siapa yang akan memberi makan anjing-anjing di tempat terbuka yang jauh dari pemukiman masyuarakat ?” “Alloh bertanggung jawab atas segala mahluk yang diciptakan-Nya”. “Apakah anjing-anjing yang kita lepaskan akan menjadi anjing-anjing liar ?”. “Tidak ! mereka (anjing-anjing itu) akan melakukan kehendak Alloh“. “Kalau begitu di lingkungan Rumah Persinggahan Anak Manusia hanya ada seekor anjing betina dan anak-anak anjing yang belum cukup dewasa untuk dilepaskan di alam bebas” “Betul”. “Bagaimana dengan buku doa ?”. “Tulis ulang isinya kemudian hanyutkan buku yang aslinya ke sungai”. “Kapan harus hamba bacakan buku doa yang sudah hamba salin ?”. “Mulai besok kisanak bacakan setiap jam 3 sore dan jam 3 pagi, ajak mereka mengikuti pembacaan doa di rumah masing-masing”. “Dimana hamba harus membacakan doa ini”. “Sebelum Rumah Persinggahan Anak Manusia berdiri, kisanak bacakan di dalam rumah kisanak atau tempat-tempat sementara, setelah Rumah Persinggahan Anak Manusia berdiri, kisanak bacakan di dalam Rumah Persingahan Anak Manusia”. “Apa nama doa yang Guru wariskan kepada hamba ?”. “Doa Rohimatulloh”. “Boleh hamba baca untuk mengetahui isinya ?” “Silahkan” Setelah membacanya hamba Allah kembali mengajukan pertanyaan “Apa manfaat pembacaan Doa Rohimatulloh ini ?”. “Mendatangkan Rahmat Sang Pencipta Alam Semesta untuk kebaikan orang yang membacanya, kebaikan pemimpin negara serta untuk kebaikan masyarakat bangsa dan negara”. “Didalam doa ini tidak ada ucapan untuk kepentingan diri sendiri kecuali untuk masyarakat bangsa”. “ “Betul dan itulah sebaik-baiknya doa untuk masyarakat bangsa dan diri sendiri”. “Mohon Guru jelaskan lebih jelas lagi tentang sebaik-baiknya doa untuk masyarakat bangsa dan diri sendiri”. “Sholawat adalah doa untuk keselamatan serta kesejahteraan nabi Muhammad, tetapi orang yang membacakannya mendapat pahala dari Allah SWT, semoga kisanak memahami jawaban ini”. “Alhamdulillah hamba memahami bahwa perbuatan mendoakan seseorang mendapatkan pahala dari Alloh, apa lagi mendoakan ratusan juta penduduk Indonesia maka pahalanya betul-betul istimewa”. “Kisanak betul ! Semoga Sang Pencipta Alam Semesta memberkati masyarakat bangsa dan negara Republik Indonesia”. Amiin”. “Baiklah Guru hamba akan berusaha untuk melaksanakan sebaik-baiknya”. “Sempurnakan perjuangan memuliakan kehidupan masyarakat bangsa dan negara dengan kekuatan doa, ajak mereka untuk terus berdoa kepada Sang Pencipta Alam Semesta”. “Iya Guru”. “Kalau begitu saya pamit”. “Iya Guru”. “Assalamu’alaikum”. “Wa’alaikumsalam”. Sang Guru langsung pergi menuju awan.
 
Inilah foto cincin & kalung permata anjing katuranggan yang diterima dari Sang Guru di dalam Gubug
 
 kalung
cincin-tuan-agan-kalung-permata-anjing-katuranggan
Kalung permata anjing katuranggan itu sewaktu-waktu memperlihatkan gambar anak anjing, sewaktu-waktu tidak. Bagi yang berjodoh mengadopsi anjing katuranggan gambar itu ditampakan oleh Allah sehingga yang bersangkutan bisa melihat dengan jelas, tetapi bagi orang yang belum berjodoh mengadopsi, Allah menyembunyikan gambar itu dari pandangan matanya.
 
Sungguh sulit bagi saya untuk tidak mengakui kejadian luar biasa itu, karena cincin dan kalung permata yang diterima di dalam gubug benar-benar ada (semuanya terjadi diluar nalar tetapi benar-benar kenyataan). Dan oleh karena kebenaran yang tidak bisa dipungkiri, saya betul-betul merasa berkewajiban melaksanakannya, sehingga dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang saya miliki berusaha melaksanakan pembacaan Doa Rohimatulloh di rumah sambil menunggu saatnya pendirian Rumah Persinggahan Anak Manusia dikehendaki Sang Pencipta Alam Semesta.
 
 15
 
Begitulah sejarah pewarisan : cincin, kalung, dan doa, serta tugas mendirikan Rumah Persinggahan Anak Manusia.
 
Wasalam Admin
Email : RpamIndonesia@gmail.com
HP 085224525553