Saudara pembaca yang budiman, melalui blog ini saya ingin menceritakan suatu kejadian istimewa, yaitu
kejadian bertemu dengan seorang Guru dari alam ghaib, beliau mewariskan
sebuah cincin, kalung dan buku doa yang katanya untuk membantu
kehidupan masyarakat bangsa dan negara yang dipenuhi Rahmat
Sang Pencipta Alam Semesta. Terutama untuk membantu memberikan jalan
keluar bagi anggota masyarakat yang mengalami kesulitan hidup.
Setelah mewariskan cincin, kalung, dan
buku doa beliau memberikan tugas mendirikan Gubug Persinggahan Anak
Manusia untuk tempat pembinaan manusia menuju kehidupan yang lebih baik,
Saudara Pembaca yang budiman, untuk
mendapatkan manfaat doa yang diwariskan seorang Guru dari alam ghaib,
mari kita pelajari kronologinya.
Akhir tahun 2010 saya bermimpi didatangi
seorang pendekar berkali-kali, Sang Pendekar berkata : “Bukankah Tuan
ingin menjadi orang yang berguna bagi orang lain ? Kerajaan Sorga
mengutusku untuk memberi keberkatan khusus”. Beberapa kali impian itu
tidak saya respon, tetapi karena impian itu terus saja datang, saya
berfikir bahwa impian ini bukan sekedar kembang tidur, sehingga saya
mencoba meresponnya. Begitu direspon, saya langsung diajak ke suatu
tempat. Ditempat itu mata saya diusapnya kemudian terlihatlah
kejadian-kejadian masa lampau seperti sedang menonton film di gedung
bioskop.
Singkatnya kejadian : Seorang pendekar
sedang melakukan perjalanan atas perintah gurunya, kemudian ditengah
perjalanan bertemu dengan seekor anjing betina yang ingin mengikutinya,
tidak ada pilihan bagi seorang pendekar kecuali mengijinkan sebagai
teman, karena sudah berkali-kali diusir tetapi anjing betina itu tetap
saja tidak mau pergi.
Setelah berhari-hari melakukan perjalanan
ditemani seekor anjing betina, sang pendekar melihat burung merpati
putih terbang mendekati seekor burung tekukur yang bertengger di ranting
pohon dekat gubug tua, tidak lama kemudian burung tekukur betina dan
burung merpati putih itu melangsungkan perkawinan diatas gubug tua yang
berdiri diperkebunan.
Setelah menyaksikan perkawinan burung
tekukur dan burung merpati putih diatas gubuk tua, sang Pendekar mampir
di gubug itu untuk beristirahat, sebelum memasuki gubug sang Pendekar
melihat kolam kecil yang dihuni beberapa ikan,
Dan karena sangat lelahnya sang Pendekar
langsung tertidur di dalam gubug itu. Didalam tidurnya dia bermimpi
disuruh memanggil anjing jantan dengan membacakan doa berulang kali.
Sebagai seorang Pendekar yang baik dan setia kepada sang guru, dia
mematuhi perintah itu.
Pada saat dia membacakan doa berulang
kali, datanglah sang Guru memberikan nasehat sambil memberikan cincin
dan kalung berwarna kuning serta sebuah buku kecil. Setelah memberikan
cincin, kalung dan buku kecil, Sang Guru pergi ke atas awan. Tidak lama
kemudian datanglah seekor anjing jantan mengawini anjing betina yang
selalu mengikutinya. Sang Pendekar menyaksikan perkawinan kedua anjing
itu sambil membacakan doa yang telah dimiliki dari sang Guru.
Dan dari akibat perkawinan itu,
terjadilah kehamilan, sampai akhirnya anjing betina itu melahirkan
anak-anak anjing. Pada saat menyaksikan anjing betina sedang melahirkan
anak-anaknya, Sang Pendekar mendengar bisikan ghaib. Bisikan itu
mengatakan : “Anak burung dari perkawinan yang kamu lihat sambil
membacakan doa, anak-anak ikan didalam kolam yang kamu lihat sambil
membacakan doa, dan anak-anak anjing dari perkawinan yang kamu saksikan
sambil membacakan doa tergolong mahluk katuranggan, mereka bisa
memberikan manfaat bagi manusia”.
TANYA JAWAB DENGAN PENDEKAR SETELAH MENYAKSIKAN KEJADIAN MASA LAMPAU
Selesai melihat kejadian-kejadian masa
lampau seperti didalam film itu ~ saya bertanya kepada sang pendekar :
“Apakah seorang pendekar yang saya lihat di dalam kejadian-kejadian masa
lampau itu adalah anda?” Sang pendekar menjawab : “Iya” “Lalu apa
kaitannya dengan diri saya?”. “Sang Guru akan mewariskan cincin dan
kalung kepada Tuan, tetapi ada persyaratan yang harus Tuan penuhi”
“Kenapa harus diwariskan kepada saya”. “Saya hanya boleh mengatakan
sudah menjadi kehendak Kerajaan Sorga”. “Apa persyaratannya?”. “Buatlah
gubug dari kayu jati yang pernah menjadi tempat tidur Tuan, kemudian
lakukanlah perjalanan selama 6 hari 6 malam, tidak boleh tidur didalam
rumah selama melakukan perjalanan, hari terakhir masuklah ke dalam gubug
yang Tuan buat untuk membacakan doa berulang kali, nanti sang Guru
datang menyerahkan cincin, kalung dan buku doa kepada Tuan”. “Apa
untungnya mewarisi semua itu”. “Setelah menerima yang Guru wariskan
carilah burung tekukur betina dan burung merpati putih jantan untuk Tuan
ternakan, kemudian carilah orang mulia yang mau menghibahkan anjing
betina untuk Tuan pelihara, nanti pada saatnya mereka mau kawin, Tuan
menerima petunjuk ghaib, sehingga Tuan akan melihatnya, maka bacakan doa
yang dianjurkan sambil memakai cincin yang Tuan warisi, kalungnya Tuan
pakaikan kepada anjing betina, melalui proses ini mereka akan melakukan
perkawinan dengan pengaruh kekuatan ghaib. Setelah beranak boleh Tuan
berikan anak-anak anjing atau anak-anak burung itu kepada orang-orang
yang menyukainya, maka itulah yang dinamakan burung atau anjing
katuranggan, yaitu burung atau anjing yang memiliki kekuatan ghaib”.
“Berapa kali perkawinan itu terjadi ?”. “Satu kali dalam satu tahun”.
“Siapa saja yang berhak memelihara burung atau anjing katuranggan itu
?”. “Para petani tambak, para peternak, para petani kebun, pengusaha
pabrik, dan siapapun yang berjodoh”. “Bagaimanakah cara meyakinkan
kepada calon pemilik bahwa anjing atau burung itu adalah anjing atau
burung katuranggan?” Sang pendekar menjawab “Datangi rumah calon
pemilik, periksa keberadaan lingkungannya, kemudian sang calon pemilik
diminta memandang kalung permata yang Tuan warisi, kalau dia mengatakan
melihat gambar anak anjing pada batu permata itu, dia ada jodoh untuk
mengadopsi atau memiliki kekuatan ghaib salah satu anjing atau burung
katuranggan, selanjutnya berikan buku doa untuk dibaca setiap jam 3 sore
dan jam 3 pagi, minimal dibaca sekali dalam sehari, disini akan terjadi
kontak, dia akan bermimpi dengan anjing atau burung, kalau dia sudah
melakukan kontak (bermimpi dengan anjing atau burung) maka kirimkan
anjing atau burung kepadanya sebagai binatang peliharaannya, tetapi
kalau dalam jangka waktu 66 hari dia tidak melakukan kontak (tidak
bermimpi dengan anjing atau burung), maka dia tidak harus memelihara
anjing atau burung katuranggan kecuali melakukan ritual pemotongan
burung katuranggan bulunya dikubur dihalaman rumah”. “Apakah dengan
melakukan ritual penguburan bulu burung katuranggan sama halnya
memelihara burung atau anjing katuranggan?”. “Iya bagi yang tidak bisa
kontak (tidak bermimpi) dia cukup melakukan ritual, dan dengan melakukan
ritual penguburan bulu burung katuranggan sama halnya memiliki kekuatan
ghaib sebagaimana memelihara anjing atau burung katuranggan itu”.
“Apakah hal demikian bisa diartikan sebagai upaya menganjurkan mereka
meminta kebahagiaan atau keberuntungan kepada anjing atau burung
katuranggan?”. “Tidak!, mereka tidak disuruh atau dianjurkan untuk
meminta kebahagiaan/ keberuntungan kepada anjing atau burung, kecuali
disuruh berdoa (meminta) kepada-Nya, karena kebahagiaan/ keberuntungan
itu terjadi dari Allah Yang Maha Pemberi dan Maha Kuasa, sedangkan
anjing atau burung katuranggan adalah jalaran pertolongan Allah kepada
mereka yang dikehendaki. Sesungguhnya Allah akan membuka mata mereka
yang sudah digariskan mendapat pertolongan-Nya dan oleh karenanya mereka
akan bisa melihat gambar anjing pada batu permata itu, tetapi bagi
mereka yang belum berhak mendapat prtolongan dari Allah, mata mereka
ditutup oleh Allah sehingga mereka tidak bisa melihat gambar anjing pada
batu permata itu” “Kenapa harus binatang anjing, bukankah sebagian
orang tidak mau memelihara anjing karena dinyatakan najis dan malaikat
pembawa rizki tidak mau masuk kedalam rumah yang ada anjingnya ?”.
“Tentu saja ada tujuannya, yaitu membina diri agar tidak membenci
ciptaan-Nya. Didalam kehidupan didunia ini dipastikan ada yang disukai
ada juga yang dibenci, sehingga terjadilah perbedaan pendapat, dan
sebagai orang yang baik tentu tidak memusuhi apa lagi membenci
ciptaan-Nya, apapun alasannya. Salah satu bukti kebencian adalah
sebagian orang mengatakan bahwa malaikat tidak mau masuk kedalam rumah
yang ada anjingnya, tetapi menurut Guru harus lebih bijaksana
mengartikannya serta harus digaris bawahi anjing yang mana ? karena ada
anjing-anjing yang disayangi oleh Allah dan hanya Allah yang Maha
Tahu. Sekarang mari kita cari tambahan pengetahuan agar mampu
menghilangkan kebencian terhadap binatang anjing yang diciptakan-Nya.
Dalam bahasa Indonesianya kurang lebih
demikian : “Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi
mereka?.” Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang
ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya
untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah
nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya). Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya
(Al-qur’an Surat Almaa’idah ayat 4)”. Firman diatas menggambarkan bahwa :
Anjing yang telah dilatih bisa bermanfaat dan atau dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia. Allah menghalalkan pekerjaannya dan hasil
pekerjaannya.
Selain firman Allah tersebut diatas, ada
beberapa hadist mengatakan : “Barangsiapa memelihara anjing maka sungguh
akan berkurang (pahala) amalnya setiap hari satu qirat kecuali anjing
penjaga kebun dan hewan ternak”. (Muttafaq ‘Alaih). Dalam riwayat
Muslim: “Barangsiapa memelihara anjing yang bukan anjing pemburu, dan
penjaga ternak serta kebun, maka sungguh akan berkurang dari pahalanya
dua qirat setiap hari”.
Sumber-sumber keyakinan tersebut diatas
bisa dijadikan landasan dasar dalam upaya menghilangkan kebencian kepada
binatang anjing yang diciptakan-Nya, dan manusia diperbolehkan
memelihara anjing-anjing tertentu untuk tujuan manfaat.
Sekarang Tuan perhatikan sejarah kejadian tentang anjing di dunia ini :
- Allah menciptakan anjing di dunia ini bukan untuk dibenci, melainkan
untuk dimanfaatkan oleh manusia secara khusus. Sehingga Allah tidak
pernah berfirman didalam kitab-Nya tentang larangan memelihara anjing
ataupun tentang perintah membenci anjing. Sesungguhnya anjing-anjing
yang dimanfaatkan oleh manusia adalah anjing-anjing yang dikasihi Allah,
tetapi ada sebagian anjing yang sangat dibenci Allah karena
perbuatannya. Masalah kasih dan kebencian Allah terhadap ciptaan-Nya
bukan hanya kepada anjing, tetapi kepada manusiapun demikian adanya.
Allah sangat mengasihi terhadap orang-orang yang bermanfaat bagi orang
lain, tetapi ada sebagian orang yang sangat dibenci (dimurkai oleh
Allah) karena perbuatannya yang merugikan orang lain.
. - Salah satu contoh anjing yang sangat dikasihi Allah. Diceritakan
oleh ahli agama bahwa pada suatu ketika ada seorang pelacur sedang
berjalan dipadang pasir, dia melihat seekor anjing yang sedang kehausan,
kemudian sang pelacur itu bersusah payah mencari air untuk diminumkan
kepada anjing itu, dan akibat kebaikan sang pelacur memberikan minum
kepada anjing yang dikasihi Allah, sang pelacur itu dinyatakan sebagai
seorang ahli sorga (cerita ini sangat populer dikalangan masyarakat
agamis). Didalam kejadian ini ada dua rizki yang didapat secara langsung
dari Allah, pertama sang pelacur bisa mendapatkan air walaupun dilokasi
padang pasir, kedua sang pelacur mendapatkan jaminan masuk sorga karena
kebaikannya kepada sang anjing.
. - Didalam kitab suci al-quran Surat Alkahfi menceritakan tentang pemuda yang berdiam didalam guha ratusan tahun bersama anjingnya. Didalam kejadian ini rezeki apa yang bisa dipahami ? Allah telah menyelamatkan mereka dengan Rahmat-Nya yang tiada kira sehingga pemuda dan anjingnya itu bisa hidup ratusan tahun di dalam guha. Disini timbul pemahaman bahwa Malaikat pembawa rahmat mau masuk kedalam guha untuk menyampaikan Rahmat-Nya kepada beberapa pemuda yang berada di dalam guha bersama anjingnya itu.
Jelasnya ada anjing yang membawa manfaat
(mendatangkan berkat langsung dari Allah), ada juga anjing yang tidak
mendatangkan manfaat, sama halnya dengan manusia ~ ada yang membawa
manfaat ada juga yang mendatangkan bencana”. “Apakah anjing katuranggan
harus dipelihara di dalam rumah?”. “Tidak! Anjing katuranggan tidak
harus dipelihara di dalam rumah, mereka bisa dipelihara di kebun,
dilokasi pertambakan, dilokasi peternakan dengan dibuatkan gubug kecil ~
Hal ini sangat cocok bagi sebagian orang yang berpendapat bahwa
memelihara anjing di dalam rumah hukumnya tidak boleh karena najis dan
malaikat pembawa rizki tidak mau masuk kedalam rumah itu, tetapi kalau
dipelihara disawah, diperkebunan, pertanian, peternakan, pertambakan,
untuk penjaga dibolehkan.”. “Terima kasih atas segala pengetahuannya”.
“Iya semoga dengan pengetahuan itu Tuan menjadi orang yang berguna bagi
orang lain”. Sampai disini saya terbangun dari tidur yang luar biasa
itu.
MEMBUAT GUBUG
Berlandaskan kepada keyakinan serta
dengan adanya berbagai kebijakan yang saya miliki, sambil memperhatikan
maksud tujuan dari Kerajaan Sorga yang dapat difahami kebenarannya, hari
Minggu, tanggal 12 Desember 2010 saya mulai merancang pembuatan gubug
dari kayu jati yang pernah menjadi tempat tidur saya. > Untuk hal ini
saya mengorbankan tiga dipan (tempat tidur keluarga yang terbuat dari
kayu jati). Setelah gubug yang dirancang siap dipergunakan, saya
melakukan survey rute perjalanan yang akan dilewati, dan survey tempat
pendirian gubug.
Hari Senin 20 Desember 2010, jam 3 sore
melaksanakan perjalanan selama 6 hari 6 malam, setiap jam 3 sore mulai
jalan sampai jam 3 pagi, setiap jam 3 pagi sampai jam 3 sore istirahat
dan tidur di alam terbuka.
Hari Jumat tanggal 24 Desember 2010
sesuai dengan program yang sudah ditetapkan ~ anak saya membawakan
perlengkapan gubug. Jam 11 siang saya dibantu oleh anak mendirikan gubug
ditempat yang sudah ditetapkan. Inilah foto pendirian gubug ditempat
yang jauh dari penduduk.
PERINCIAN GUBUG
Nama Gubug
Gubug ini dinamakan : Gubug Nurjati (Gubug yang memiliki nilai sejarah khusus). > Gubug ini dirancang untuk dapat dibongkar dan dipasang dengan mudah sehingga tidak menggunakan paku kecuali menggunakan baud.
Gubug ini dinamakan : Gubug Nurjati (Gubug yang memiliki nilai sejarah khusus). > Gubug ini dirancang untuk dapat dibongkar dan dipasang dengan mudah sehingga tidak menggunakan paku kecuali menggunakan baud.
Ukuran Gubug
Panjang gubug 265 Cm
Lebar gubug 195 Cm
Tinggi gubug 195 Cm
Panjang gubug 265 Cm
Lebar gubug 195 Cm
Tinggi gubug 195 Cm
Material gubug
Papan panjang 265 cm = 3 batang
Papan panjang 195 cm = 9 batang
Papan panjang 125 cm = 10 batang
Papan pintu = 7 batang
Engsel pintu 2 engsel
Baud berikut murnya 59 pasang
Atap terpal plastik 3X3 M 1 lembar
Tambang atap 31 M
Karpet kain tebal untuk dinding keliling 6,5 M
Kasur pompa untuk alas tidur 1 kasur
Papan panjang 265 cm = 3 batang
Papan panjang 195 cm = 9 batang
Papan panjang 125 cm = 10 batang
Papan pintu = 7 batang
Engsel pintu 2 engsel
Baud berikut murnya 59 pasang
Atap terpal plastik 3X3 M 1 lembar
Tambang atap 31 M
Karpet kain tebal untuk dinding keliling 6,5 M
Kasur pompa untuk alas tidur 1 kasur
Hari Sabtu 25 Desember 2010 jam 3 pagi
saya masuk ke gubug untuk istirahat dan tidur. Sebelum tidur membacakan
doa berulang kali seperti yang dianjurkan sang Pendekar. Betul apa yang
diceritakan sang Pendekar, sebelum matahari terbit sang Guru datang
memberikan cincin, kalung dan buku kecil berisikan doa. Dengan suka cita
saya menerima pemberian itu sambil berucap : “Terima kasih atas
kepercayaan yang diberikan kepada hamba, tetapi kalau boleh bertanya,
hamba ingin menanyakan manfaat dan cara memanfaatkannya”. Sang Guru
memberikan penjelasan : “Buatlah Rumah Persinggahan Anak Manusia untuk
tempat pembinaan diri menuju kehidupan yang lebih baik, serta tempat
berdoa Presiden Republik Indonesia yang diwakili oleh Juru Kunci,
diikuti oleh masyarakat bangsa yang berkesempatan mengikuti di rumah
masing-masing. Belakangan ini masyarakat bangsa Indonesia sudah banyak
yang sungkan melakukan budaya gotong royong silih asah silih asih silih
asuh, sungkan menjalankan tirakat, sebaliknya sangat mudah berbenturan
mengikuti bujuk rayu iblis. Agama dijadikan kedok untuk mencari
perlindungan diri dan simpati orang, sehingga suatu saat kedok itu akan
terbongkar oleh perbuatannya yang tidak pernah takut kepada Alloh.
Melalui kegiatan-kegiatan didalam Rumah Persinggahan Anak Manusia
berikan pembinaan diri menuju kehidupan yang lebih baik”. “Pembinaan
diri seperti apa ?”. “Bina mereka yang singgah untuk meyakini serta
menyayangi Sang Pencipta Alam Semesta (Allah) yang sebenar-benarnya.
> Bina mereka yang singgah untuk tidak membenci segala ciptaan-Nya
termasuk binatang anjing dan lain-lainnya. kalau seseorang sudah bisa
menghilangkan kebencian terhadap binatang anjing, maka sesungguhnya
orang itu telah memiliki kesadaran adanya manfaat dari setiap
ciptaan-Nya, sehingga bagi orang tersebut akan lebih mudah menghilangkan
kebencian terhadap orang lain yang berbeda agama/ beda keyakinan>
Bina mereka yang singgah untuk mengikuti kehendak-Nya. > Bina mereka
yang singgah untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menyenangkan
Sang Pencipta Alam Semesta, seperti gotong royong silih asah silih asih
silih asuh dan lain-lainnya. > Bina mereka yang singgah untuk terus
berdoa (meminta) kepada Sang Pencipta Alam Semesta yang Maha Pemberi.
> Kelima point tersebut diatas, merupakan syarat penting untuk
mendapatkan jati diri yang dikasihi Sang Pencipta Alam Semesta”.
“Bagaimana cara memanfaatkan burung, ikan dan anjing katuranggan ?”.
“Anak-anak burung dan ikan-ikan yang dipelihara di lokasi Rumah
Persinggahan Anak Manusia digunakan untuk salah satu persyaratan ritual
Hari Anggara Kasih, caranya anak-anak burung dipotong kemudian dibakar
untuk prasmanan pada saat pelaksanaan ritual Hari Anggara Kasih,
sedangkan ikan-ikan dilepaskan disungai yang mengalir ke laut setelah
pelaksanaan ritual Hari Anggara Kasih. Untuk anak-anak anjing yang sudah
cukup dewasa boleh diadopsi oleh siapapun yang ingin mengadopsinya”.
“Bagaimana kalau tidak ada yang mau mengadopsinya ?”. “Lepaskan
anak-anak anjing yang sudah cukup dewasa di tempat yang jauh dari
pemukiman masyarakat”. “Siapa yang akan memberi makan anjing-anjing di
tempat terbuka yang jauh dari pemukiman masyuarakat ?” “Alloh
bertanggung jawab atas segala mahluk yang diciptakan-Nya”. “Apakah
anjing-anjing yang kita lepaskan akan menjadi anjing-anjing liar ?”.
“Tidak ! mereka (anjing-anjing itu) akan melakukan kehendak Alloh“.
“Kalau begitu di lingkungan Rumah Persinggahan Anak Manusia hanya ada
seekor anjing betina dan anak-anak anjing yang belum cukup dewasa untuk
dilepaskan di alam bebas” “Betul”. “Bagaimana dengan buku doa ?”. “Tulis
ulang isinya kemudian hanyutkan buku yang aslinya ke sungai”. “Kapan
harus hamba bacakan buku doa yang sudah hamba salin ?”. “Mulai besok
kisanak bacakan setiap jam 3 sore dan jam 3 pagi, ajak mereka mengikuti
pembacaan doa di rumah masing-masing”. “Dimana hamba harus membacakan
doa ini”. “Sebelum Rumah Persinggahan Anak Manusia berdiri, kisanak
bacakan di dalam rumah kisanak atau tempat-tempat sementara, setelah
Rumah Persinggahan Anak Manusia berdiri, kisanak bacakan di dalam Rumah
Persingahan Anak Manusia”. “Apa nama doa yang Guru wariskan kepada hamba
?”. “Doa Rohimatulloh”. “Boleh hamba baca untuk mengetahui isinya ?”
“Silahkan” Setelah membacanya hamba Allah kembali mengajukan pertanyaan
“Apa manfaat pembacaan Doa Rohimatulloh ini ?”. “Mendatangkan Rahmat
Sang Pencipta Alam Semesta untuk kebaikan orang yang membacanya,
kebaikan pemimpin negara serta untuk kebaikan masyarakat bangsa dan
negara”. “Didalam doa ini tidak ada ucapan untuk kepentingan diri
sendiri kecuali untuk masyarakat bangsa”. “ “Betul dan itulah
sebaik-baiknya doa untuk masyarakat bangsa dan diri sendiri”. “Mohon
Guru jelaskan lebih jelas lagi tentang sebaik-baiknya doa untuk
masyarakat bangsa dan diri sendiri”. “Sholawat adalah doa untuk
keselamatan serta kesejahteraan nabi Muhammad, tetapi orang yang
membacakannya mendapat pahala dari Allah SWT, semoga kisanak memahami
jawaban ini”. “Alhamdulillah hamba memahami bahwa perbuatan mendoakan
seseorang mendapatkan pahala dari Alloh, apa lagi mendoakan ratusan juta
penduduk Indonesia maka pahalanya betul-betul istimewa”. “Kisanak betul
! Semoga Sang Pencipta Alam Semesta memberkati masyarakat bangsa dan
negara Republik Indonesia”. Amiin”. “Baiklah Guru hamba akan berusaha
untuk melaksanakan sebaik-baiknya”. “Sempurnakan perjuangan memuliakan
kehidupan masyarakat bangsa dan negara dengan kekuatan doa, ajak mereka
untuk terus berdoa kepada Sang Pencipta Alam Semesta”. “Iya Guru”.
“Kalau begitu saya pamit”. “Iya Guru”. “Assalamu’alaikum”.
“Wa’alaikumsalam”. Sang Guru langsung pergi menuju awan.
Inilah foto cincin & kalung permata anjing katuranggan yang diterima dari Sang Guru di dalam Gubug
Kalung permata anjing katuranggan itu
sewaktu-waktu memperlihatkan gambar anak anjing, sewaktu-waktu tidak.
Bagi yang berjodoh mengadopsi anjing katuranggan gambar itu ditampakan
oleh Allah sehingga yang bersangkutan bisa melihat dengan jelas, tetapi
bagi orang yang belum berjodoh mengadopsi, Allah menyembunyikan gambar
itu dari pandangan matanya.
Sungguh sulit bagi saya untuk tidak
mengakui kejadian luar biasa itu, karena cincin dan kalung permata yang
diterima di dalam gubug benar-benar ada (semuanya terjadi diluar nalar
tetapi benar-benar kenyataan). Dan oleh karena kebenaran yang tidak bisa
dipungkiri, saya betul-betul merasa berkewajiban melaksanakannya,
sehingga dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang saya miliki
berusaha melaksanakan pembacaan Doa Rohimatulloh di rumah sambil
menunggu saatnya pendirian Rumah Persinggahan Anak Manusia dikehendaki
Sang Pencipta Alam Semesta.
Begitulah sejarah pewarisan : cincin, kalung, dan doa, serta tugas mendirikan Rumah Persinggahan Anak Manusia.
Wasalam Admin
Email : RpamIndonesia@gmail.com
HP 085224525553
Email : RpamIndonesia@gmail.com
HP 085224525553